Sabtu, 08 Februari 2014

Terimakasih Tuhan, Ku kirimkan Sahabat Terbaik Untukku :)

Tuhan... jaga baik baik sahabat sahabatku yaa... :')
Meski aku tak ada disampingnya lagi kini..
Meski pada akhirnya kami harus benar benar berpisah seperti saat ini...

Tuhan.. Terimakasih karena KAU telah mengirimkan begitu banyak orang orang terbaik dalam lembaran kehidupanku ini...
kadang Air mata mampu menggantikan kata kata yang tak sempat aku ucap padamu sahabat..
Karena aku tak bisa menyusun kata disaat saat seperti ini..
Berikan aku pelukanmu, dan itu bagiku sudah lebih dari cukup untuk membalas semua tangisku ini..

Sahabat.. aku mengenangmu dalam tiap doaku :")
Suatu saat, pasti kita akan bertemu kembali..
meski dalam keadaan yang berbeda , aku yakin suatu saat Tuhan akan mengumpulkan kita lagii...
dalam sebuah senyum kesuksesan kita di masa depan :)

aku sayang kalian ... :*
 
 
 http://delistyaa.blogspot.com
 

Senin, 03 Februari 2014

omong kosong

kau bicara A aku percaya
kau bica B aku pun percaya
kau bicara C lagi lagi aku percaya
setelah kau berbicara A B dan C dan aku percaya
ternyata kau berbohong
setelah kau bicara A dan aku percaya ternyata kau bohong
setelah kau bicara B dan aku percaya ternyata kapun berberbohong
setelah kau bicara C dan aku percaya ternyata lagi lagi kau berbohong
kemudian kau seolah olah tak pernah terjadi apa apa
hanya kata maaf yang dapat kau ucapkan dan janji janji yang biasa kau ucapkan
dan lagi lagi aku percaya
aku percaya omong kosong darimu
dan tanpa aku sadari hampir satu tahun aku melakukan kebodohan
yaitu selau mempercayaimu

beginikah ?

Rasanya aku ingin menangis sekencang-kencangnya ketika orang yang ku sayangi mengkhianatiku. Tapi, apa pantas aku melakukannya? Jika Ibu tahu aku menangis karena lelaki – apa perasaanmu bu?? Bolehkah aku memelukmu bu? Apa Ayah pernah mengkhianatimu bu?? :”(  Jika Ayah tahu aku dikecewakan seorang lelaki – apa yang akan kau lakukanmu Ayah? Apa semua lelaki seperti itu? Apa Ayah pernah mengecewakan Ibu sampai dia menangis dan begitu terluka yah? Dan ketika itu bibirkupun membeku bisu membiru.